Assalamu'alaykum
Hapa kabar ? Lama gak update resep yah. Lagi males bikin foto nih. Tiap hari sih tetep ngedapur, tapi ya begitulah emak emak yang moodnya naik turun sering gak niat untuk mendokumentasi resep. Moody dan pemalas beda tipis ya hihihi.... Mood yang gak karuan ini menurut saya harus dilawan supaya tidak makin merajalela. Sebagai pemanasan saya bikin cireng. Lama banget gak bikin cireng. Bisa dibilang makanan "gak mutu" ini sangat digandrungi orang rumah. Maaf ya, sekali mohon maaf. Kenapa saya bilang gak mutu. Lha wong cuma karbo dan minyak doang tuh kandungannya. Mana berminyak lagi karena cireng emang doyan minyak. Udah gitu rasanya alot. Kan gak ada nilai lebihnya. Ga ada nilai gizinya gitu lho. Tapi kok ngangenin yah. Saya aja sering kangen sama si cireng ini. Kangen sensasi alot alot khas cireng meski gak alot buanget kayak gigit sandal jepit hahahah..... Jika kangen saya lebih suka bikin karena bisa dinikmati selagi hangat. Saya demen tekstur cireng yang krauk krauk ketika masih hangat. Untuk mendapatkan tekstur krauk, gunakan tapioka/aci/kanji kualitas bagus. Di Ciledug saya pakai merk Pak Tani. Ingat ya, tapioka dan sagu berbeda lho. Tapioka dibuat dari singkong sedang tepung sagu dari pohon sagu. Dari awal ngeblog saya selalu menyebut tepung singkong ini dengan tapioka atau aci atau kanji. Saya belum pernah menggunakan tepung sagu karena belum ketemu tepung sagu yang asli dari pohon sagu. Pohon sagu biasanya tumbuh di Sumatera atau Indonesia Timur. Di Jawa saya belum pernah melihat pohon sagu sehingga saya tidak familiar dengan tepung sagu. Orang Jawa lebih terbiasa menggunakan tapioka karena banyak pohon singkong ditanam. Saya menggunakan tapioka biasanya sebagai bahan pengental atau bikin kukis. Sengaja saya menulis perbedaan tapioka dan sagu karena masih sering mendapati pertanyaan "tapioka dan tepung sagu sama ya mbak ?" Saya jawab "BEDA". Jawabnya ada di atas yang saya tulis tadi. Asal usul tapioka dan sagu adalah berbeda. Sayangnya hal ini sudah menjadi salah kaprah. Contohnya, saya pernah beli tepung tapioka, pake embel embel "Sagu". Tapi di sebalik bungkus, ditulis "terbuat dari singkong berkualitas". Nah ini lho yang bikin salah kaprah. Saya aja heran dengan produsen tepung ini. Menurut saya hal ini bisa membingungkan konsumen. Apakah produsen tidak bisa membedakan definisi antara tepung tapioka dan tepung sagu ? Maka dari itulah saya menulis perbedaan antara tapioka dan sagu. Saya harap pembaca DapurManis bisa paham ya membedakan tapioka dan tepung sagu. Jika sudah paham jangan ragu untuk membuat aneka olahan tapioka, yang salah satunya adalah cireng dan resepnya sudah ditulis di bawah. Yuk cekidot resepnya.
Bahan Kuah Asinan :
5 buah cabai rawit merah
10 buah cabe merah keriting
1 sendok teh asam jawa
1 sendok teh garam
90 gram gula pasir
500 ml air
Bahan cireng :
250 gr aci/kanji/tapioka
2 siung bawang putih, haluskan
1 batang daun bawang, iris tipis
250 ml air
1/2 sdt garam
Cara membuat :
1. Kuah asinan : masukkan semua bahan ke dalam blender, proses sampai halus. Tuang ke dalam panci, rebus sampai mendidih. Koreksi gula garam dan asamnya. Boleh ditambah cuka jika kurang asam. Saring, dinginkan.
2. Cireng : dalam wadah besar aduk aci dan daun bawang, sisihkan.
3. Rebus air, bawang putih halus dan garam sampai mendidih. Jika suka boleh ditambah kaldu bubuk atau penyedap rasa.
4. Tuang air mendidih ini ke dalam campuran aci, aduk rata menggunakan sendok. Adonan yang terbentuk liat, pekat dan lengket.
5. Panaskan minyak di dalam wajan. Dengan menggunakan 2 bh sendok teh bentuk adonan aci sebesar kelereng. Masukkan dalam minyak panas, goreng menggunakan api kecil sampai matang dan kering. Adonan akan mengembang, jadi jangan terlalu banyak memasukkan ke dalam wajan. Setelah kering angkat dan tiriskan. Sajikan bersama kuah asinan.
EmoticonEmoticon