Pucuk Labu, sayuran yang akhir-akhir ini jadi favoritku. Di semarang udah hampir 10 tahun lebih tapi baru akhir-akhir ini makan Pucuk daun labu, karena dulu mikir sayur aneh hahah. Kalau di Yogya daun Labu atau Jipang jarang di masak.
Kalau di Semarang malah sayuran ekslusif, 1 ikat 7 ribu, itupun jika di ambil daun muda, jika di masak mimpes, jadi sedikit, jadi minimal 2 kalau masak hihi. Karena tipikal pucukan daun labu ini daunya nggak rimbun, tapi agak jauh-jauh jaraknya, kemudian banyak batangnya. Jadi jika di petikin ya jadi dikit. Daunnya lebar-lebar, aku suka yang muda aja, kalau agak tua rasanya kasap agak kasar di lidah. Ada juga yang bilang bisa di remas-remas sebelum di masak yang tua, tapi menurutku kok tetep enak yang muda, di cemplungin sebentar saja di kuah bobor yang bumbunya udah meresep, malah empuk tapi nggak overcooked dong kalau daun mudanya.
Kalau mau banyak bisa di campur sama Labu siamnya kok teman-teman, apalagi jika buat bobor, seger banget. Yuk cobain....:)
Bobor Pucuk Labu
2 ikat pucuk labu, ambil daun yang muda saja
1 buah labu, potong2
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas
1 sdk teh garam
1 sdk teh kaldu jamur / lainnya
1 1/2 sdk mkn gula pasir
1000 ml santan encer
Bumbu halus :
5 bawang merah
2 bawang putih
1 cm kencur
4 kemiri sangrai
1 sdk teh ketumbar sangrai
Cara membuat :
Didihkan santan dan bumbu
Masukkan labu dan pucuk labu
Masak hingga meresap
Koreksi rasa
Sajikan dengan sambal dan lauk sesuai selera
2 ikat pucuk labu, ambil daun yang muda saja
1 buah labu, potong2
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas
1 sdk teh garam
1 sdk teh kaldu jamur / lainnya
1 1/2 sdk mkn gula pasir
1000 ml santan encer
Bumbu halus :
5 bawang merah
2 bawang putih
1 cm kencur
4 kemiri sangrai
1 sdk teh ketumbar sangrai
Cara membuat :
Didihkan santan dan bumbu
Masukkan labu dan pucuk labu
Masak hingga meresap
Koreksi rasa
Sajikan dengan sambal dan lauk sesuai selera
EmoticonEmoticon